Komodo Dragon

10/05/2013 Add Comment
The Komodo dragon (Varanus komodoensis) is a large species of lizard found in the Indonesian islands of Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang and Gili Dasami. A member of the monitor lizard family (Varanidae), it is the largest living species of lizard, growing to a maximum of length 3 metres (9.8 ft) in rare cases and weighing up to around 70 kilograms (150 lb). Their unusual size has been attributed to island gigantism, since there are no other carnivorous animals to fill the niche on the islands where they live.

However, recent research suggests that the large size of komodo dragons may be better understood as representative of a relict population of very large varanid lizards that once lived across Indonesia and Australia, most of which, along with other megafauna, died out after the Pleistocene. Fossils very similar to V. komodoensis have been found in Australia dating to greater than 3.8 million years ago, and its body size remained stable on Flores, one of the handful of Indonesian islands where it is currently found, over the last 900,000 years, "a time marked by major faunal turnovers, extinction of the island's megafauna, and the arrival of early hominids by 880 ka." and scientists believe they share an ancestry with the cretacious period man eating predator.

As a result of their size, these lizards dominate the ecosystems in which they live. Komodo dragons hunt and ambush prey including invertebrates, birds, and mammals. Their group behaviour in hunting is exceptional in the reptile world. The diet of big Komodo dragons mainly consists of deer, though they also eat considerable amounts of carrion.

Mating begins between May and August, and the eggs are laid in September. About twenty eggs are deposited in abandoned megapode nests or in a self-dug nesting hole. The eggs are incubated for seven to eight months, hatching in April, when insects are most plentiful. Young Komodo dragons are vulnerable and therefore dwell in trees, safe from predators and cannibalistic adults. They take about eight to nine years to mature, and are estimated to live for up to 30 years.

Komodo dragons were first recorded by Western scientists in 1910. Their large size and fearsome reputation make them popular zoo exhibits. In the wild their range has contracted due to human activities and they are listed as vulnerable by the IUCN. They are protected under Indonesian law, and a national park, Komodo National Park, was founded to aid protection efforts.

Pesona Burung Cendrawasih Keindahan yang Menakjubkan

10/04/2013 Add Comment


Burung Cendrawasih adalah burung asal Papua. Burung cenderawasih, terutama yang jantan, memiliki bulu-bulu indah layaknya bidadari turun dari surga. Oleh karena itulah burung cenderawasih disebut sebagai burung surga atau bird of paradise.



Selain dapat ditemui di Papua, burung cenderawasih juga dapat ditemui di negara tetangga kita yaitu Papua Nugini dan Australia. Nah, berikut ini adalah beberapa spesies burung cenderawasih yang terkenal karena kecantikannya :



1. Burung Cendrawasih Kuning Kecil (Lesser bird of paradise)






Burung cendrawasih jenis ini merupakan burung serukuran sedang dengan panjang sekitar 32 cm. Bulu-bulunya berwarna kombinasi merah-cokelat dengan mahkota berwarna kuning dan punggung atas berwarna kuning kecokelatan.


Burung jannya memiliki tenggorokan berwarna hijau tua, dan sepasang ekor panjang yang dihiasi bulu-bulu tebal berwarna kuning dan putih. Sedangkan burung betina memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan burung jantan, kepalanya berwarna cokelat tua, badannya berwarna putih dan tidak memiliki bulu-bulu hias.


Daerah penyebaran burung cenderawasih jenis ini adalah meliputi seluruh hutan di bagian utara Papua Nugini dan pulau-pulau disekitarnya seperti Pulau Misool dan Yapen.



2. Astrapia Ribbon Tailed




Burung Cendrawasih jenis ini memiliki bulu ekor yang sangat panjang yang melebihi panjang tubuhnya. Bahkan panjang ekornya bisa sampai 3 kali panjang tubuhnya. Panjang burung jantan sekitar 32 cm, dengan ekor berbentuk pita warna putih yang panjangnya mencapai 1 m. Sedangkan betinanya, memiliki ekor yang agak pendek dengan warna cokelat. Burung cenderawasih jenis ini dapat ditemui di hutan hujan tropis di bagian tengah Pulau Papua.



3. Cendrawasih Biru (Blue Bird of Paradise)




Burung ini memiliki panjang sekitar 30 cm, berbadan hitam, mata cokelat gelap dan kaki berwarna abu-abu. Burung jantan dihiasi bulu-bulu sayap yang didominasi warna ungu-biru. Burung ini merupakan burung khas Papua Nugini. Daerah penyebarannya adalah di Hutan-hutan di Papua Nugini bagian Timur dan Tenggara. Umumnya mereka tinggal di ketinggian 1400- 1800 m di atas permukaan laut.


Cenderawasih biru memiliki ritual tarian unik saat musim kawin. Untuk menarik pasangannya burung-burung jantan akan menari memaerkan bulu-bulunya yang indah sambil mengeluarkan suara-suara yang menyerupai nyanyian.



4. Paradise Rifflebird




Ciri khas burung ini adalah, burung jantannya memiliki bulu berwarna hitam dengan mahkota berwarna biru kehijauan, kaki hitam, mata cokelat, dan paruh berwarna kuning. Burung cenderawasih jenis ini dapat ditemukan di hutan New South Wales dan Queendslans di Australia.


Keindahan burung ini terlihat pada saat burung jantan mengembangkan sayapnya menyerupai kipas dan bergerak kekana dan kekiri seperti menari untuk menarik si betina.



5. Cendrawasih Merah (Red Bird of Paradise)




Panjang burung ini sekitar 33 cm. Burung ini memiliki bulu berwarna kuning dan cokelat serta memiliki paruh berwarna kuning. Burung jantan dewasa memiliki bulu-bulu berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih. Di bagian ekornya terdapat dua buah bulu melingkar berwarna hitam. Sedangkan burung betinanya berukuran lebih kecil dari si jantan, serta tidak memiliki bulu-bulu hiasan.


Burung cenderawasih merah hanya dapat ditemukan di hutan-hutan dataran rendah di Pulau Waigeo dan Batanta, kabupaten Raja Ampat, Papua.



6. Cenderawasih Panji (King Saxony bird of paradise)




Burung ini merupakan jenis burung kicau berukuran kecil dengan panjang sekitar 22 cm. Burung jantan dewasa memiliki bulu hitam dan kuning tua, di kepalanya terdapat dua helai bulu kawat bersisik berwarna biru-muda mengkilat dengan panjang mencapai 40 cm. Bulu panjang ini dapat berdiri tegak ketika melihat burung betina. Sedangkan burung betinanya memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil serta tidak memiliki antena.


Daerah penyebaran burung cenderawasih panji ini meliputi hutan-hutan pegunungan di Papua.




Indahnya Bunga Abadi Edelweis

10/04/2013 Add Comment
Bunga abadi sebenarnya selama ini identik dengan satu nama yang mungkin asing bagi sebagian orang, yakni Anaphalis Javanica, tetapi bagaimana jika disebut Edelweis? Tentu hampir semua orang, khususnya para penggiat alam bebas pendakian gunung mengenal si bunga abadi Edelweis Anaphalis Javanica atau Edelweis Jawa. Saat pertama kali melihat bunga ini, terasa unik dengan bunga yang kecil – kecil, cantik dan tak pernah layu.
           
                
       
Edelweiss (Leontopodium alpinum), salah satu bunga yang sangat terkenal sebagai “BUNGA GUNUNG EROPA”, sebagai salah satu keluarga BUNGA MATAHARI (Asteraceae).
Nama bunga ini berasal dari GERMAN edel (berarti Mulia-noble) dan weis (berarti Putih – white). Nama Genusnya Leontopodium berarti “LION’S paw” atau CAKAR MACAN, sedangkan LEON dari bahasa YUNANI – leon (lion) and podion ( KAKI, pous, foot).
  • Bunga ini bisa tumbuh mencapai ukuran 3-20cm (dalam perawatan dan pengembangan bisa mencapai 40cm). Daun yang muncul nampak seperti WOOL karena tertutup oleh BULU-BULU yang PUTIH.
  • Bunga ini mekar antara bulan JULI dan SEPTEMBER . Dan uniknya penyebaran bunga ini lebih menyukai daerah berbatu dan berkapur pada ketinggian 2000-2900m.
  • Bunga ini tidak beracun, dan sudah digunakan sebagai obat tradisional untuk melawan penyakit yang berhubungan dengan perut (pembedahan perut) dan penyakit yang berhubungan dengan pernapasan.
  • Bunga ini biasanya tumbuh di lokasi yang tidak terjangkau, yang mana ini banyak terjadi di negara Slovenia dengan pegunungannya . Karena warna PUTIH-nya maka Switzerland menjadikannya sebagai simbol ke-MURNI-an dan ke-CANTIK-an, sehingga bangsa ROMANIA menyebutnya sebagai, floarea reginei (Queen’s flower).
  • Edelweis (kadang ditulis eidelweis) atau Edelweis Jawa (Javanese edelweiss) juga dikenal sebagai Bunga Abadi yang mempunyai nama latin Anaphalis javanica, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Indonesia. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian maksimal 8 m dengan batang mencapai sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Tumbuhan yang bunganya sering dianggap sebagai perlambang cinta, ketulusan, pengorbanan, dan keabadian ini sekarang dikategorikan sebagai tanaman langka.
  • Edelwis merupakan perlambang cinta yang penuh ketulusan mengingat tekstur yang halus dan lembut dengan warnanya yang putih (walau ini sebenarnya tergantung kepada habitat di mana ia tumbuh yang menyebabkan warnanya agak kekuning-kuningan, keabu-abuan ataupun kebiru-biruan).
  • Edelweis juga melambangkan pengorbanan. Bunga ini hanya tumbuh di puncak-puncak atau lereng-lereng gunung yang tinggi sehingga untuk mendapatkannya membutuhkan perjuangan yang amat berat. Ditambah lagi dengan adanya larangan membawa pulang bunga ini, pemetik harus main petak umpet dengan petugas Jagawana.
  • Meskipun dipetik bunga ini tidak akan berubah bentuk dan warnanya, selama disimpan di tempat yang kering dengan suhu ruangan. Karenanya, Edelweis adalah bunga keabadian. Bunga yang membuat cinta akan tetap abadi!

Wisata Belanja di Pasar Beringharjo

10/04/2013 Add Comment
PASAR BERINGHARJO WISATA INDONESIA

Berlokasi di pusat "jantung" perekonomian kota jogjakarta, yaitu  satu kawasan dengan kawasan Malioboro. Pasar Beringharjo mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang hendak berbelanja. Julukan Sebagai  salah satu pasar tradisional terindah di Jawa mungkin  bukanlah sebutan yang berlebihan untuk Pasar Beringharjo.

Pasar Beringharjo telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaanya mempunyai nilai historis dan filosofis yang cukup panjang tidak dapat dipisahkan dengan kraton Yogyakarta. Pasar yang telah berkali-kali dipugar ini melambangkan satu tahapan kehidupan manusia yang masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan ekonominya.

Selain itu,Pasar Beringharjo juga merupakan salah satu pilar 'Catur Tunggal' Catur yang berarti empat (4), Tunggal yang berarti satu (1), dengan bahasa lain yaitu Empat pilar yang menjadi satu , terdiri dari Kraton, Alun-Alun Utara, Masjid, dan Pasar Beringharjo. Pasar melambangkan fungsi ekonomi.

Berbagai keperluan sehari dapat kita temukan disini, dan yang paling terkenal dari Pasar Beringharjo adalah koleksi Batiknya. Sebagai sentra pasar batik terbesar di Jogjakarta Beringharjo adalah tempat terbaik karena koleksi batiknya lengkap. Mulai batik kain maupun sudah jadi pakaian, bahan katun hingga sutra, mulai yang murah sampai yang mahal  tersedia di pasar ini. 

PASAR BERINGHARJO WISATA INDONESIA


Jika kita masuk dari pintu gerbang barat , Pengunjung langsung akan menjumpai Koleksi batik kain. Sementara koleksi pakaian batik dapat dijumpai hampir di seluruh pasar bagian barat. Selain pakaian batik, los pasar bagian barat juga menawarkan baju surjan, blangkon, dan sarung tenun maupun batik. Selain koleksi Batik , Sandal dan tas yang dijual dengan harga yang murah  dapat kita dijumpai di sekitar eskalator Pasar bagian barat. 

Cara Hack Chip Zynga Poker
Di bagian  timur dari Pasar Beringharjo terdapat penjual souvenir atau barang untuk oleh-oleh yang dapat dibeli dalam jumlah grosir / lusinan sehingga harganya bisa lebih murah. Di tempat ini pula banyak ditawarkan Aneka  Imitasi perhiasan dan perlengkapan pengantin, Sehingga tidak jarang, Banyak Tata rias pengantin ( Adat Jawa ) yang berburu koleksi terbaru perlengkapan pengantin di pasar ini.

Cara Hack Chip Zynga Poker

Di lantai dua Pasar merupakan tempat yang asyik bagi anda untuk berburu barang antik. ada helm buatan tahun 60-an yang bagian depannya memiliki mika sebatas hidung dan sebagainya. Di lantai itu pula, anda dapat memburu barang bekas berkualitas. Berbagai macam barang bekas impor seperti sepatu, tas, bahkan pakaian dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga aslinya dengan kualitas yang masih baik.

Di lantai dua  juga merupakan sentra jamu, jadi  jangan heran bila mencium aroma jejamuan yang sangat menyengat ( namun tetap menyehatkan.hehe). Lokasi ini memang merupakan pusat penjualan bahan dasar jamu Jawa dan rempah-rempah. Bahan jamu yang dijual misalnya kunyit yang biasa dipakai untuk membuat kunyit asam dan temulawak (pahitnya minta ampun) yang dipakai untuk membuat jamu . Rempah-rempah yang ditawarkan adalah jahe ,kayu manis dsb.

Puas berkeliling di bagian dalam Pasar , tiba saatnya untuk menjelajahi daerah sekitar pasar dengan pesona belanja yang  tak kalah menarik. Kawasan utara Pasar yang dahulu dikenal dengan Kampung Pecinan . Anda bisa mencari kaset-kaset oldies dari musisi tahun 50-an yang jarang ditemui di tempat lain. Selain itu, terdapat juga kerajinan logam berupa patung Budha dalam berbagai posisi.  Dan Bagi kolektor uang kuno, tempat ini juga menjual uang dari berbagai negara, bahkan yang digunakan tahun 30-an. 

Seperti pada umumnya pasar tradisional, Untuk mendapatkan barang di Beringharjo , para pengunjung harus pintar-pintar menawar demi mendapatkan harga murah.

Kitab-Kitab Peninggalan Sejarah dan Pengarangnya

10/04/2013 Add Comment

Berikut ini ada 7 buah kitab-kitab peninggalan zaman kerajaan di Indonesia.

Dua diantaranya adalah kitab yang dihasilkan dari zaman Kerajaan Kediri, sedangkan dua lagi adalah kitab-kitab yang dihasilkan oleh empu pada zaman Kerajaan Majapahit.

7 Kitab Peninggalan Sejarah dan Pengarangnya

1. Kitab Sutasoma, dikarang oleh Empu Tantular.



Empu Tantular hidup pada zaman Kerajaan Majapahit.

2. Kitab Mahabharata, dikarang oleh Resi Wiyasa.


3. Kitab Ramayana, dikarang oleh Empu Walmiki.


4. Kitab Arjuna Wiwaha, dikarang oleh Empu Kanwa.


Empu Kanwa ini hidup pada zaman pemerintahan Raja Airlangga, Kahuripan.

5. Kitab Smaradahana, dikarang oleh Empu Darmaja.


Empu Darmaja hidup pada zaman Raja Kameswara I Kediri.

6. Kitab Bharatayuda, dikarang oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh.


Kedua Empu hidup pada zaman kerajaan Kediri, dengan Raja Jayabaya.

7. Kitab Negarakertagama, dikarang oleh Empu Prapanca.


Empu Prapanca hidup pada zaman Kerajaan Majapahit.

Tujuh kitab tersebut adalah kitab-kitab kuno yang sangat terkenal di Indonesia, hasil karya Pujangga-Pujangga asli tanah air pada zamannya.

Sebut saja Kitab Sutasoma buah karya Empu Tantular, siapa yang tidak pernah mendengar kitab ini terutama anak-anak sekolah pastilagh pernah mendengarnya dan bahkan hafal sampai siapa pengarangnya.

Rumah Adat yang ada di Indonesia

10/03/2013 Add Comment
Rumah Adat yang ada di Indonesia sebenarnya banyak sekali, kalau dikumpulkan dan di share di sini mungkin tidak akan cukup waktu satu minggu buat saya. Hehehe.... Itu karena Indonesia memang memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa. Setiap suku yang ada di Indonesia memiliki banyak rumah adat yang sangat unik dan cantik. Berikut adalah sebagian kecil dari rumah adat yang ada di Indonesia.


1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NAD
Rumah Adat Tradisional : Rumoh aceh
 
2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Rumah Adat Tradisional : Rumah balai batak toba
 3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Rumah Adat Tradisional : Rumah gadang
 
 5. Provinsi Jambi
Rumah Adat Tradisional : Rumah panggung
6. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Rumah Adat Tradisional : Rumah panjang 
 7. Provinsi Lampung
Rumah Adat Tradisional : Nuwo sesat
8. Provinsi Jawa Tengah / DI Yogyakarta / Jawa Timur
Rumah Adat Tradisional : Rumah joglo
9. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Rumah Adat Tradisional : Rumah lamin
 10. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Rumah Adat Tradisional : Rumah betang
 11. Provinsi Irian Jaya / Papua
Rumah Adat Tradisional : Rumah honai
12. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Rumah Adat Tradisional : Rumah banjar

Kesenian Wayang Golek Jawa Barat

10/03/2013 Add Comment
Wayang golek jawa barat.
ASAL MULA

Asal mula wayang golek tidak diketahui secara lengkap, dan jelas. Tapi sebenarnya wayang golek merupakan pengembangan dari wayang kulit. Salmun (1986) menyebutkan bahwa pada tahun 1853 M sunan kudus membuat wayang yang berbahan dari kayu, dan diberi nama wayang golek, dan dapat dimainkan atau dipentaskan pada waktu siang hari. Selain itu Ismunandar (1988) mengatakan pada awal abad ke-16, sunan kudus membuat bangun wayang purwo sebanyak 70 buah dengan cerita menak yang diiringi oleh gamelan salendro, bentuknya menyerupai boneka, tidak memerlukan klir, berbahan kayu oleh karna itu dinamakan wayang golek. 
Awalnya yang diceritakan dalam cerita wayang golek adalah cerita panji, dan wayangnya disebut wayang golek menak. Konon wayang golek ini ada sejak masa panembahan ratu (cicit sunan gunung jati (1540-1650)) didaerah cirebon. Pada masa itu disebut wayang papak atau cepak, karena bentuknya datar. Pada masa pangeran grilaya (1650-1662) wayang papak dilengkapi dengan cerita yang diambil dari babad, dan sejarah tanah jawa. Lakon pada waktu itu bernuansa atau berkisar pada penyebaran agama islam, dengan lakon cerita ramayana, dan mahabrata (wayang golek purwa) yang lahir pada tahun 1840 (Somantri 1988).
Kelahiran wayang golek diprakarsai oleh dalem karang anyar (Wiranata kusumah III) pada masa akhir jabatanya. Pada masa itu beliaw memerintah kiDarman (penyungging wayang kulit, dari tegal) yang tinggal dicibiru, ujung berung, untuk membuat wayang dari kayu, tetapi berbentuk gepeng menyerupai wayang kulit. Tetapi atas anjuran dalem itu sendiri wayang yang berbentuk gepeng itu dbuat berbentuk bulat, seperti wayang-wayang sekarang kebanyakan. Perkenalan wayang golek dipriangan, dikenal pada abad -19 sejak dibukanya jalan raya Daendels. Mulanya pementasan wayang golek dibawakan dengan bahasa jawa, namun setelah orang sunda pandai mendalang, dirubah menjadi ke bahasa sunda.
wayang golek purwa.
wayang golek modern

Wayang golek merupakan salah satu kebudayaan asli indonesia, yang berasal dari jawa barat, dan sampai saat ini masih bertahan dikalangan masyarakat. Namun walaupun wayang golek ini merupakan ciri khas suku sunda, tetapi tidak banyak orang yang tau asal usul wayang golek itu sendiri. sebab sudah terkonstaminasi oleh kebudayaan-kebudayaan asing, yang mungkin lebih dminati oleh masyarakat indonesia pada umumnya. 
Kendati demikian, dalam beberapa tahun terakhir ini, kesenian wayang golek ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Karena kesenian wayang golek ini oleh sebagian orang yang masih peduli akan kebudayaan asli, yang diwariskan oleh nenek moyang, dimodernisasikan, serta diberi sentuhan-sentuhan yang tidak membuat masyarakat bosan. Contohny sebuah paguyuban wayang golek yang berasal dari Bandung yaitu paguyuban wayang golek GIRIHARJA dengan dalangnya yang sudah dikenal, yaitu Kidalang Asep Sunandar Sunarya putra dari dalang senior Kidalang abah Sunarya. Ki dalang Asep Sunandar S mampu membuat masyarakat kembali mencintai kesenian wayang golek, dengan permainan yang sudah dimodernisasikan, seperti muntah, dan makan mie, serta teknik-teknik lainya, dan dikalaborasikan dengan bodoran-bodoran yang membuat yang menontonya tidak merasa bosan.
Sebelum ki dalang Aep Sunandar Sunarya, masih banyak lagi dalang-dalang kondang yang sudah memodernisasikan, seperti kaka dari kidalang Asep Sunandar S yaitu Kidalang Ade kosasih sunarya, terdahulu dan  masih banyak dalang lainya.
Dari inspirasi, dan inovasi serta kerja keras dalang-dalang itu, akhirnya seni wayang golek banyak diminati bukan hanya di kalangan masyarakat indonesia saja, namun sudah memancanegara seperti amerika, inggris, prancis dan banyak negara-negara lainya. tidak sedikit juga peminat-peminat dari kalangan muda yang muncul ikut melestarikan kebudayaan wayang golek, contohnya putu girharja yaitu Kidalang Dadan sunandar Sunarya, Kidalang adhi kontea kosasih sunarya, dan masih banyak lainya, mereka ikut melestarikan budaya seni wayang golek, dengan inovasi-inovasi mereka yang lebih modern. Sampai ada yang dikalaborasikan dengan sentuhan-sentuhan luar, contohnya sudah kita ketahui alat-alat yang digunakan untuk mengiringi wayang golek adalah alat musik tradisional, seperti kendang, goong, bonang dll. namu oleh sebagian dalang-dalang masa kini ditambah alat-alat musik modrn seperti gitar, drum dll, untuk mengiringi dalam pementasan wayang golek.
PEMBUATAN WAYANG GOLEK
Wayang golek terbuat dari albasiah atau lame. cara pembuatanya dengan cara meraut dan mengukirnya, sehingga menyerupai bentuk yang diinginkan. Untuk mewarnai dan menggambar mata, alis, bibir, dan motif dikepala wayang, digunakan cat duko, dengan cat ini wayang menjadi lebih cerah. Pewarnaan wayang sangat penting, karena dapat menghasilkan berbagai karakter tokoh. Adapun warna dasar yang digunakan dalam wayang ada 4: Merah, Putih, Prada, dan Hitam.

Adapun sebuah industri yang membuat wayang golek, yang beralamat di ds. jelekong, kec. ciparai, kab. bandung, dan diberi nama "Graha Wayang Golek Big Giriharaja" pengelola industeri ini bernama Suherman Sunanndar, Beliaw sebenarnya adalah salah satu putra dari dalang senior yaitu Kidalang Abah Sunarya, ia tidak seperti sodara-sodaranya yang justru lebih menggeluti propesi ayahny yaitu menjadi seorang dalang, namun suherman sunandar lebih menggeluti dalam pembuatan wayang golek. Namun seiring perkembangan usia yang semakin lanjut, beliaw tidak lagi berkecimbung lagi dalam industri pembuatan wayang golek, dan pada tahun 1997 beliaw telah mewariskan kepada anak mantunya yang bernama Barnas Sabunga.

Dibawah pimpinan Barnas yang semula murni untuk melestarikan kesenian wayang golek, kini dikelola secara profesional, sehingga setahap demi setahap industeri kerajinan itu dapat menghasilkan uang. Sebagian dari penghasilan yang diperoleh dari industeri itu, disisihkan barnas untuk membangun perpustakaan, dam musiem wayang golek. Selain membuat kesenian wayang golek, graha wayang golek big giriharja juga memproduksi lukisan-lukisan karya istrinya, yang juga dipajang di graha wayang golek big giriharja.

Tempat Wisata Pantai Sadeng (Begawan Solo Purba)

10/02/2013 Add Comment

Pantai Sadeng berada diwilayah paling timur kabupaten gunung kidul. Pantai Sadeng terletak di Desa Songbanyu dan Pucung Kecamatan Girisubo berjarak sekitar 80 KM dari Pusat kota Jogjakarta dan berbatasan dengan Pracimantoro, Wonogiri Jawa Tengah.

WISATA LOKAL INDONESIA

Pantai ini telah menjadi wisata lokal kebanggan masyarakat Gunung Kidul Yogyakarta, karena pantai ini terbentuk melalui proses alam yang cukup panjang. Di pantai ini Terdapat Telaga Suling yaitu lembah yang diyakini dahulu sebagai muara dari sungai Bengawan Solo Purba. 

Berdasarkan penelitian para pakar Geologi, bahwasanya Dahulu kala Sungai Bengawan Solo mengalir dari hulunya di wilayah utara hingga bermuara di Pantai Sadeng yang sekarang ini. Namun, sekitar empat juta tahun yang silam, sebuah proses geologi terjadi.

Lempeng Australia menghujam ke bawah Pulau Jawa, menyebabkan dataran Pulau Jawa terdesak dan perlahan terangkat . Sehingga Arus sungai akhirnya tak bisa melawan ketinggian dari hulu sungai itu sendiri, hingga akhirnya aliran air nya pun berbalik ke utara, yang saat ini mengalir hingga ke ujung utara wilayah Jawa Timur.

Jalur semula akhirnya tinggal jejak yang perlahan mengering karena tak ada lagi air yang mengalirinya yang kini menjadi ladang palawija yang produktif bagi masyarakat sekitarnya. Wilayah ini kaya akan bukit-bukit kapur yang menurut beberapa penelitian, semula merupakan karang-karang yang berada di bawah permukaan laut.

WISATA LOKAL INDONESIA

Sebelum benar-benar tiba di Pantai Sadeng , pengunjung terlebih dahulu dimanjakan dengan rute alam pegunungan kapur yang menantang dan sangat eksotis. Keindahan pantai di Wilayah Gunungkidul memang menawarkan banyak keindahan dan pesona alamiah. Di Pantai ini, Pengunjung dapat menyusuri bibir pantai di sebelah timur dan menuju gundukan pasir yang berada di dekat mercusuar. 

Pantai Sadeng (BENGAWAN SOLO PURBA)

Pemandangan laut lepas akan tampak jelas, beserta deburan ombaknya yang besar. Tak seperti pantai di Gunung Kidul umumnya, Sadeng tak banyak memiliki karang-karang raksasa sehingga pandangan mata tak akan terhalang.

Kadang, bisa juga disaksikan perahu nelayan yang tengah melaut. Pantai Sadeng sebenarnya merupakan pantai yang sudah sejak lama dijadikan sebagaitujuan wisata di Kabupaten Gunungkidul. Tipe bibir pantai yang berupa tebing karang membuat Pantai Sadeng nampak indah nan elok.

Tidak hanya sebagai tempat tujuan wisata, Pantai ini juga dikenal sebagai Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang bertaraf nasional dan merupakan penunjang pengembangan perikanan laut terbesar di Provinsi Yogyakarta.


<
WISATA LOKAL INDONESIA

Di Pantai ini pengunjung akan melihat langsung aktifitas para nelayan, ada yang membersihkan perahu, mengangkut ikan dari perahu ke tempat pelelangan, menggiling es batu untuk dimasukkan dalam kotak ikan sebelum didistribusikan.

Wisatawan dapat menikmati sajian masakan ikan laut atau membawa ikan laut segar sebagai oleh - oleh dengan harga yang terjangkau

Tempat Wisata Makam Bung Karno

10/02/2013 Add Comment


KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO

KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO Sang “Proklamator” berlokasi di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanawetan Kota Blitar Jawa Timur.  KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO telah menjadi ikon bagi Kota Blitar. Bahkan bisa dikatakan kata SUKARNO identik dengan  kata BLITAR, begitupun sebaliknya. Ikon itulah yang membuat kota Blitar menjadi salah satu tujuan wisata ternama di Jawa Timur.

KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO

Memasuki KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO dimulai dari sebuah gapura Agung yang menghadap ke selatan. Bangunan utama disebut dengan Cungkup Makam Bung Karno. Cungkup Makam Bung Karno berbentuk bangunan Joglo, yakni bentuk seni bangunan khas masyarakat   jawa.  Makam Bung Karno di apit oleh kedua Orang Tua Beliau, di sebelah  kiri ada  Makam Ayahanda "R. Soekeni Sosrodihardjo" dan di sebelah kanan  ada Makam Ibunda "Ida Aju Njoman Rai". 

KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO

Cungkup Makam Bung Karno diberi nama Astono Mulyo. Diatas Makam diletakkan sebuah batu pualam hitam bertuliskan :Disini dimakamkan Bung Karno Proklamator Kemerdekaan Dan Presiden  Pertama Republik Indonesia. Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.

KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO

Dahulu kala, Peziarah hanya bisa melihat batu nisan dari luar kaca penyekat. Dan pada  masa Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati sebagai wapresnya, dinding kaca yang membalut bangunan makam itu dibongkar total. Dan Kini setiap peziarah yang datang ke joglo makam tersebut bisa langsung menyentuh batu nisan.

KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO

Selain berziarah ke makam , di  Areal KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO juga terdapat  perpustakaan Bung Karno yang menyediakan banyak koleksi buku peninggalan sang Proklamator. Di perpustakaan ini, Pengunjung bisa lebih banyak memperoleh informasi tentang segala sesuatu berkaitan dengan sepak terjang perjuangan Bung Karno.

KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO

Selain perpustakaan, Areal  KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO juga terdapat Museum Bung Karno yang menyimpan banyak koleksi benda - benda peninggalan Bung Karno. Salah satu koleksi yang paling banyak menjadi daya tarik pengunjung, adalah lukisan Bung Karno. Konon lukisan ini seperti manusia yang masih hidup. Dibagian dada lukisan ini terdapat irama denyut nadi yang berdetak.

KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO

Selain menyimpan lukisan dan foto Bung Karno,  museum ini juga menyimpan bendera merah putih yang terbuat dari kain mukena dan sempat dikibarkan di  Rengasdengklok. 

Berkunjung ke tempat wisata lokal andalan Kota Blitar ini, merupakan sarana bagi kita untuk mengenang jasa-jasa beliau sekaligus meneladani nilai Nasionalisme pada sosok Bung Karno.